Music Player

Sabtu, 19 April 2014

PENGERTIAN - PENGERTIAN DAN PANDANGAN TOKOH TENTANG "SELF"



3. Penjelasan pengertian-pengertian :
a.     Perspektif feminis adalah promosi jenis kelamin perempuan dengan menghilangkan ketidaksetaraan melalui pengujian peran sosial perempuan dan praktek hidup. Contoh : seorang ibu yang menggantikan peran suaminya menjadi kepala keluarga.

b.     Sexism/seksisme adalah kebencian atau diskriminasi berdasarkan pada jenis kelamin seseorang. Sikap sexist mungkin berakar dari stereotip tradisional atau peran jenis kelamin (gender roles). Menurut Lakoff, asumsi yang mendasari seksisme adalah ideology yang mencerminkan ketidakadilan martabat wanita, dan tercermin dalam berbagai tatanan kebahasaan yang merupakan perwujudan ideologi tersebut. Contohnya : pada dunia kerja, seorang atasan/pemimpin biasanya adalah seorang pria karena pria dipandang lebih “baik” dalam memimpin daripada wanita. Seorang wanita perokok akan dipandang sebagai “wanita tidak baik”, tetapi pria perokok akan dianggap biasa atau wajar.

c.      Etnografi berasal dari bahasa Yunani yaitu ethnos (bangsa) dan grafien (gambaran atau uraian). Etnografi adalah gambaran-gambaran tentang suatu bangsa di suatu tempat dan di suatu waktu. Gambaran bangsa-bangsa tersebut meliputi adat istiadat, susunan masyarakat, bahasa, peralatan yang digunakan, aktivitas ekonomi, dan gambaran fisik bangsa tersebut, misalnya warna kulit, tinggi badan, rambut, bentuk muka, dan sebagainya. Menurut Burhan Bungin, etnografi merupakan embrio dari antropologi. Artinya etnografi lahir dari antropologi di mana jika kita berbicara etnografi maka kita tidak lepas dari antropologi setidaknya kita sudah mempelajari dasar dari antropologi. Contohnya : penjelasan mengenai suatu kebudayaan atau suku.

d.     Sinkretisme secara etimologis, berasal dari kata syin dan kretiozein atau kerannynai, yang berarti mencampurkan elemen-elemen yang saling bertentangan. Jadi, sinkretisme adalah mencampurkan/mengombinasikan perbedaan dari berbagai budaya, agama, atau filsafat. Menurut Prof. Dr. David Fernando Siagian, sinkretisme adalah suatu proses perpaduan dr beberapa paham-paham atau aliran-aliran agama atau kepercayaan. Contohnya : Halloween adalah hasil penyatuan dari Kristen dan Pagan.

e.      Arete bermakna kehebatan atau keunggulan di Yunani  kuno. Arete adalah keutamaan seseorang berdasarkan kodrat untuk apa ia diciptakan. Contohnya, seorang tukang sepatu yang mempunyai arete akan menyebabkan ia menjadi seorang tukang yang baik.
Agon adalah dinamika untuk mengalahkan perlawanan, mencapai keagungan ksatria-pahlawan. Agon merupakan unsur “peperangan”, unsur perjuangan dalam permainan. Contohnya adalah permainan sepak bola, para pemain berjuang untuk mengalahkan lawan supaya menang dalam pertandingan.

f.       Wire generation adalah generasi baru yang lahir di era digital yang telah mampu merubah dunia. Generasi ini merupakan generasi yang tidak lepas dari kegiatan yang menggunakan internet, gadget, atau perangkat digital lainnya. Contohnya adalah seorang anak kecil yang lebih suka bermain iPad daripada bermain bola di lapangan.

g.     Suburban/sub-urban adalah suatu area yang lokasinya dekat pusat kota atau inti kota dengan luas mencakup daerah penglaju (commuter). Contohnya pamulang.

h.     Genogram adalah sebuah cara grafis dalam menyelidiki asal usul masalah yang diajukan klien atau keluarga klien dengan membuat diagram keluarga setidaknya selama tiga generasi. Contoh masalah dalam keluarga yang dapat diselesaikan dengan menggambar genogram adalah kekerasan dalam rumah tangga atau penyakit turunan dalam keluarga. Contoh gambar genogram adalah seperti berikut : 
Figure 1.1 Genogram sebuah keluarga yang memiliki riwayat penyakit turunan


4. Pandangan Mead dan Goffman tentang self beserta contoh konkret.

George Herbert Mead
Mead terkenal karena teorinya tentang the social self (diri social), yang didasarkan pada argumen utama yaitu diri adalah social emergent. Gambaran social tentang diri mensyaratkan bahwa diri individu merupakan produk dari interaksi social dan bukan prasyarat logis atau biologis interaksi tersebut. Pada awalnya, ini tidak ada pada saat lahir, tetapi muncul dalam proses pengalaman dan aktivitas sosial.
Menurut Mead, ada tiga aktivitas dimana diri dikembangkan : bahasa (language), meniru (play), dan bertindak (game). Bahasa (language) memungkinkan individu untuk mengambil “peran yang lain” dan memungkinkan orang untuk menanggapi gerakan mereka sendiri dari segi sikap yang disimbolkan orang lain. Selama meniru (play), individu mengambil peran orang lain dan berpura-pura untuk menjadi orang-orang tersebut dalam rangka mengekspresikan harapan/ekspektasi orang lain. Proses role-playing (memainkan-peran) ini merupakan kunci untuk generasi self-consciousness (kesadaran diri) dan untuk perkembangan umum pada diri. Dalam bertindak (game), individu diperlukan untuk internalisasi peran semua orang (orang lain) yang terlibat dengannya dalam meniru (play) dan harus memahami aturan dalam bertindak (game).

Konsep Mead tentang “generalized others” juga sama penting dengan teorinya, yang ia definisikan sebagai suatu sikap yang terorganisir/teratur dan umum dalam suatu kelompok sosial. Individu mendefinisikan perilakunya sendiri dengan mengacu pada sikap umum dari kelompok-kelompok sosial yang mereka tempati. Ketika individu dapat melihat dirinya dari sudut pandang generalized others.

George Herbert Mead juga terkenal dengan konsepnya mengenai “I” dan “Me”. Menurut Mead, diri memiliki dua sisi. “Me” mewakili harapan dan perilaku orang lain. Ini adalah kumpulan sikap terorganisir terhadap orang lain yang individu asumsikan. “I” merupakan respon terhadap “me”, atau individualitas seseorang. Menurut Mead, generalized other (terinternalisasi dalam “me”) adalah instrumen utama kontrol sosial untuk mekanisme dimana masyarakat/komunitas melatih kontrol atas perilaku anggotanya.

Contoh:
Edward adalah seorang individu yang memasuki tahapan Mead yang pertama yaitu bahasa (language), dengan bahasa, Edward belajar untuk mengetahui peranan yang harus dijalankannya. Melalui penguasaan peranan yang ada dalam masyarakat, Edward dapat berinteraksi dengan orang lain. Kemudian Edward memasuki tahap selanjutnya yaitu meniru (play), dalam tahap ini Edward belajar mengambil peran orang lain seperti menjadi orangtua, kakek, nenek atau siapapun yang sering berinteraksi dengannya. Namun, Edward belum memahami isi peranan-peranan yang ditirunya (ia belum memahami mengapa dokter memeriksa pasien, mengapa polisi menangkap penjahat, dsb). Selanjutnya, Edward memasuki tahapan ketiga yaitu bertindak (game), pada tahap ini, Edward tidak hanya telah mengetahui peranan yang harus dijalankannya, tetapi telah pula mengetahui peranan yang harus dijalankan oleh orang lain dengan siapa ia berinteraksi. Edward tidak hanya tahu mengapa ia menjadi dokter tetapi juga tahu apa yang diharapkan masyarakat padanya.


Erving Goffman
Pernyataan paling terkenal Goffman tentang teori dramaturgis berupa buku Presentation of Self in Everyday Life, yang diterbitkan tahun 1959. Secara ringkas dramaturgis merupakan pandangan tentang kehidupan sosial sebagai serentetan pertunjukan drama dalam sebuah pentas. Istilah Dramaturgi kental dengan pengaruh drama atau teater atau pertunjukan fiksi diatas panggung dimana seorang aktor memainkan karakter manusia-manusia yang lain sehingga penonton dapat memperoleh gambaran kehidupan dari tokoh tersebut dan mampu mengikuti alur cerita dari drama yang disajikan.
Dalam Dramaturgi terdiri dari Front stage (panggung depan) dan Back Stage (panggung belakang). Front mencakup, setting, personal front (penampilan diri), expressive equipment (peralatan untuk mengekspresikan diri). Sedangkan bagian belakang adalah the self, yaitu semua kegiatan yang tersembunyi untuk melengkapi keberhasilan acting atau penampilan diri yang ada pada Front.
·        Setting : Latar untuk penampilan (performance) meliputi pemandangan (scenery), alat peraga (props), dan lokasi dimana interaksi terjadi. Latar/setting yang berbeda akan memiliki penonton/pendengar yang berbeda pula dan akan memerlukan aktor untuk mengubah penampilannya untuk setiap latar/setting.
·        Appearance : penampilan diri berfungsi untuk menggambarkan kepada penonton status sosial pemain tersebut. Penampilan juga mengatakan kepada kita peran sosial sementara seorang individu, misalnya apakah ia bekerja (mengenakan seragam), rekreasi informal, atau kegiatan sosial formal. Disini, alat peraga (expressive equipment) atau pakaian berfungsi untuk mengkomunikasikan jenis kelamin (misalnya seorang pria mengenakan kemeja, celana, dan sepatu pantofel), status (misalnya seorang polisi akan mengenakan seragam polisi), pekerjaan, usia, dan komitmen pribadi.
·        Manner: Manner/cara mengacu pada bagaimana individu memainkan peran dan fungsi untuk memperingatkan penonton tentang bagaimana pemain akan bertindak (misalnya, dominan, agresif, mau menerima/reseptif, dll).
·        Front : adalah bagian dari performance individu yang berfungsi untuk mendefinisikan situasi bagi pengamat atau penonton. Sebuah front sosial juga dapat dianggap sebagai sebuah naskah. Skenario tertentu memiliki skrip sosial yang menyarankan bagaimana actor harus bersikap atau berinteraksi dalam situasi tersebut.
Contoh :
Seseorang yang sedang mendekati wanita/pria yang ia sukai pasti akan berperilaku sebaik mungkin dan menyembunyikan sikap negatifnya ketika berada di dekat wanita itu agar mendapat kesan yang baik pula dari wanita yang ia suka.


Daftar Pustaka :

Website
1. Sexism. (n.d.). Wikipedia. Retrieved , from http://en.wikipedia.org/wiki/Sexism (diambil dan disarikan pada tanggal 17 April 2014 dari Wikipedia)
2. Fauzi, I. (n.d.). SEKSISME BAHASA DALAM PERSPEKTIF GENDER*. . Retrieved , from http://iwanfauzi.wordpress.com/2008/10/12/seksisme-bahasa-dalam-perspektif-gender/(diambil dan disarikan pada tanggal 17 April 2014 dari Wordpress)
3. Pengertian etnografi dan etnologi. (n.d.). blog ilmu sosial. Retrieved , from http://sosialsosial-ips1.blogspot.com/2011/10/pengertian-etnografi-dan-etnologi.html (diambil dan disarikan pada tanggal 17 April 2014 dari Blogspot)
4. Ahira, A. (n.d.). Diskriminasi Gender, Contoh Diskriminasi di Tempat Kerja. . Retrieved , from http://www.anneahira.com/contoh-diskriminasi.html (diambil dan disarikan pada tanggal 17 April 2014 dari anneahira.com)
5. TEORI ANTROPOLOGI: Pengertian Etnografi. (n.d.). . Retrieved , from http://teoriantropologi.blogspot.com/2011/02/pengertian-etnografi.html (diambil dan disarikan pada tanggal 17 April 2014 dari Blogspot)
6. Etnografi. (n.d.). - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Retrieved , from http://id.wikipedia.org/wiki/Etnografi (diambil dan disarikan pada tanggal 17 April 2014 dari Wikipedia)
7. Syncretism. (n.d.). Wikipedia. Retrieved , from http://en.wikipedia.org/wiki/Syncretism (diambil dan disarikan pada tanggal 17 April 2014 dari Wikipedia)
8. Sinkretisme Aliran dan Agama. (n.d.). . Retrieved , from http://theologyfaculty.blogspot.com/2012/05/sinkretisme-aliran-dan-agama.html (diambil dan disarikan pada tanggal 17 April 2014 dari Blogspot)
9. Jenis-jenis Pengalaman Bermain yang Perlu diperhatikan Pengembang Game. (n.d.). . Retrieved , from http://blog.gamedevid.org/?p=487 (diambil dan disarikan pada tanggal 17 April 2014 dari gamedevid.org)
10. Yunani Kuno/Filsafat/Arete. (n.d.). - Wikibuku bahasa Indonesia. Retrieved , from http://id.wikibooks.org/wiki/Yunani_Kuno/Filsafat/Arete (diambil dan disarikan pada tanggal 17 April 2014 dari Wikibooks)
11. Pengertian kota. (n.d.). blog belajar pintar. Retrieved , from http://blogbelajar-pintar.blogspot.com/2013/02/pengertian-kota.html (diambil dan disarikan pada tanggal 17 April 2014 dari Blogspot)
12. George Herbert Mead. (n.d.). Sociology. Retrieved , from http://sociology.about.com/od/Profiles/p/George-Herbert-Mead.html (diambil dan disarikan pada tanggal 17 April 2014 dari sociology.about.com)
13. The Presentation of Self in Everyday Life. (n.d.). Sociology. Retrieved , from http://sociology.about.com/od/Works/a/Presentation-Of-Self-Everyday-Life.html (diambil dan disarikan pada tanggal 17 April 2014 dari sociology.about.com)
14. BIOGRAFI ERVING GOFFMAN DAN TEORI DRAMATURGI. (n.d.). BERBAGI ILMU. Retrieved , from http://fahri09.blogspot.com/2013/10/biografi-erving-goffman-dan-teori.html (diambil dan disarikan pada tanggal 17 April 2014 dari Blogspot)
15. pengantar sosiologi: BAB 6 SOSIALISASI. (n.d.). . Retrieved , from http://pengantar-sosiologi.blogspot.com/2009/04/bab-6-sosialisasi.html (diambil dan disarikan pada tanggal 17 April 2014 dari Blogspot)
16. Teori Dramaturgi Erving Goffman. (n.d.). Prista Fantasia. Retrieved , from http://pristality.com/2011/11/29/teori-dramaturgi-erving-goffman/ (diambil dan disarikan pada tanggal 17 April 2014 dari pristality)

Buku 
17. Driyarkara, SJ., P. D. (1989). FILSAFAT MANUSIA. Yogyakarta: KANISIUS. (diambil pada tanggal 17 April 2014)
18. SOSIOLOGI Untuk SMA/MA. (). Surakarta: PT. PRATAMA MITRA AKSARA. (diambil pada tanggal 17 April 2014)

Sumber Gambar :
1. http://3.bp.blogspot.com/_3pVIjNq2cso/TRQYJCAsikI/AAAAAAAABas/MZZTXHI1N1E/s1600/riwayat%2Bpenyakit%2Bkeluarga.jpg (diunduh pada tanggal 17 April 2014 dari Blogspot)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar