3. Penjelasan
pengertian-pengertian :
a.
Perspektif
feminis adalah promosi jenis kelamin perempuan dengan
menghilangkan ketidaksetaraan melalui pengujian peran sosial perempuan dan
praktek hidup. Contoh : seorang ibu yang menggantikan peran suaminya menjadi kepala
keluarga.
b.
Sexism/seksisme
adalah kebencian atau diskriminasi berdasarkan pada jenis kelamin seseorang.
Sikap sexist mungkin berakar dari stereotip tradisional atau peran jenis
kelamin (gender roles). Menurut Lakoff, asumsi yang mendasari seksisme adalah
ideology yang mencerminkan ketidakadilan martabat wanita, dan tercermin dalam
berbagai tatanan kebahasaan yang merupakan perwujudan ideologi tersebut.
Contohnya : pada dunia kerja, seorang atasan/pemimpin biasanya adalah seorang
pria karena pria dipandang lebih “baik” dalam memimpin daripada wanita. Seorang
wanita perokok akan dipandang sebagai “wanita tidak baik”, tetapi pria perokok
akan dianggap biasa atau wajar.
c.
Etnografi berasal dari bahasa Yunani
yaitu ethnos (bangsa) dan grafien (gambaran atau uraian). Etnografi adalah gambaran-gambaran tentang suatu bangsa di suatu
tempat dan di suatu waktu. Gambaran bangsa-bangsa tersebut meliputi adat
istiadat, susunan masyarakat, bahasa, peralatan yang digunakan, aktivitas
ekonomi, dan gambaran fisik bangsa tersebut, misalnya warna kulit, tinggi
badan, rambut, bentuk muka, dan sebagainya. Menurut Burhan Bungin, etnografi
merupakan embrio dari antropologi. Artinya etnografi lahir dari antropologi di
mana jika kita berbicara etnografi maka kita tidak lepas dari antropologi
setidaknya kita sudah mempelajari dasar dari antropologi. Contohnya :
penjelasan mengenai suatu kebudayaan atau suku.
d.
Sinkretisme secara etimologis, berasal
dari kata syin dan kretiozein atau kerannynai, yang
berarti mencampurkan elemen-elemen yang saling bertentangan. Jadi, sinkretisme adalah
mencampurkan/mengombinasikan perbedaan dari berbagai budaya, agama, atau
filsafat. Menurut Prof. Dr. David Fernando Siagian, sinkretisme adalah suatu proses perpaduan dr beberapa paham-paham
atau aliran-aliran agama atau kepercayaan. Contohnya : Halloween adalah hasil
penyatuan dari Kristen dan Pagan.
e.
Arete bermakna kehebatan atau keunggulan
di Yunani kuno. Arete adalah keutamaan seseorang berdasarkan kodrat untuk apa ia
diciptakan. Contohnya, seorang tukang sepatu yang mempunyai arete akan
menyebabkan ia menjadi seorang tukang yang baik.
Agon
adalah dinamika untuk mengalahkan perlawanan, mencapai keagungan ksatria-pahlawan. Agon merupakan unsur
“peperangan”, unsur perjuangan dalam permainan. Contohnya adalah permainan
sepak bola, para pemain berjuang untuk mengalahkan lawan supaya menang dalam
pertandingan.
f.
Wire
generation adalah generasi baru yang lahir di era digital yang
telah mampu merubah dunia. Generasi ini merupakan generasi yang tidak lepas
dari kegiatan yang menggunakan internet, gadget, atau perangkat digital
lainnya. Contohnya adalah seorang anak kecil yang lebih suka bermain iPad
daripada bermain bola di lapangan.
g.
Suburban/sub-urban
adalah suatu area yang lokasinya dekat pusat kota atau inti kota dengan luas
mencakup daerah penglaju (commuter). Contohnya pamulang.
h.
Genogram
adalah sebuah cara grafis dalam menyelidiki asal usul masalah yang diajukan
klien atau keluarga klien dengan membuat diagram keluarga setidaknya selama
tiga generasi. Contoh masalah dalam keluarga yang dapat diselesaikan dengan
menggambar genogram adalah kekerasan dalam rumah tangga atau penyakit turunan
dalam keluarga. Contoh gambar genogram adalah seperti berikut :
Figure 1.1 Genogram sebuah keluarga yang memiliki riwayat penyakit turunan |
4. Pandangan Mead dan Goffman tentang self beserta
contoh konkret.
George
Herbert Mead
Mead terkenal karena teorinya tentang the social
self (diri social), yang didasarkan pada argumen utama yaitu diri adalah social
emergent. Gambaran social tentang diri mensyaratkan bahwa diri individu
merupakan produk dari interaksi social dan bukan prasyarat logis atau biologis
interaksi tersebut. Pada awalnya, ini tidak ada pada saat lahir, tetapi muncul
dalam proses pengalaman dan aktivitas sosial.
Menurut Mead, ada tiga aktivitas dimana diri
dikembangkan : bahasa (language), meniru (play), dan bertindak (game). Bahasa
(language) memungkinkan individu untuk mengambil “peran yang lain” dan
memungkinkan orang untuk menanggapi gerakan mereka sendiri dari segi sikap yang
disimbolkan orang lain. Selama meniru (play), individu mengambil peran orang
lain dan berpura-pura untuk menjadi orang-orang tersebut dalam rangka
mengekspresikan harapan/ekspektasi orang lain. Proses role-playing
(memainkan-peran) ini merupakan kunci untuk generasi self-consciousness
(kesadaran diri) dan untuk perkembangan umum pada diri. Dalam bertindak (game),
individu diperlukan untuk internalisasi peran semua orang (orang lain) yang
terlibat dengannya dalam meniru (play) dan harus memahami aturan dalam
bertindak (game).
Konsep Mead tentang “generalized others” juga sama
penting dengan teorinya, yang ia definisikan sebagai suatu sikap yang
terorganisir/teratur dan umum dalam suatu kelompok sosial. Individu
mendefinisikan perilakunya sendiri dengan mengacu pada sikap umum dari
kelompok-kelompok sosial yang mereka tempati. Ketika individu dapat melihat dirinya
dari sudut pandang generalized others.
George Herbert Mead juga terkenal dengan konsepnya
mengenai “I” dan “Me”. Menurut Mead, diri memiliki dua sisi. “Me” mewakili
harapan dan perilaku orang lain. Ini adalah kumpulan sikap terorganisir
terhadap orang lain yang individu asumsikan. “I” merupakan respon terhadap
“me”, atau individualitas seseorang. Menurut Mead, generalized other
(terinternalisasi dalam “me”) adalah instrumen utama kontrol sosial untuk
mekanisme dimana masyarakat/komunitas melatih kontrol atas perilaku anggotanya.
Contoh:
Edward adalah seorang individu yang memasuki tahapan
Mead yang pertama yaitu bahasa
(language), dengan bahasa, Edward belajar untuk mengetahui peranan yang
harus dijalankannya. Melalui penguasaan peranan yang ada dalam masyarakat,
Edward dapat berinteraksi dengan orang lain. Kemudian Edward memasuki tahap
selanjutnya yaitu meniru (play),
dalam tahap ini Edward belajar mengambil peran orang lain seperti menjadi
orangtua, kakek, nenek atau siapapun yang sering berinteraksi dengannya. Namun,
Edward belum memahami isi peranan-peranan yang ditirunya (ia belum memahami
mengapa dokter memeriksa pasien, mengapa polisi menangkap penjahat, dsb).
Selanjutnya, Edward memasuki tahapan ketiga yaitu bertindak (game), pada tahap ini, Edward tidak hanya telah
mengetahui peranan yang harus dijalankannya, tetapi telah pula mengetahui
peranan yang harus dijalankan oleh orang lain dengan siapa ia berinteraksi.
Edward tidak hanya tahu mengapa ia menjadi dokter tetapi juga tahu apa yang diharapkan
masyarakat padanya.
Erving
Goffman
Pernyataan paling
terkenal Goffman tentang teori dramaturgis berupa buku Presentation of Self
in Everyday Life, yang diterbitkan tahun 1959. Secara ringkas dramaturgis merupakan pandangan tentang
kehidupan sosial sebagai serentetan pertunjukan drama dalam sebuah pentas.
Istilah Dramaturgi kental dengan pengaruh drama atau teater atau pertunjukan
fiksi diatas panggung dimana seorang aktor memainkan karakter manusia-manusia
yang lain sehingga penonton dapat memperoleh gambaran kehidupan dari tokoh
tersebut dan mampu mengikuti alur cerita dari drama yang disajikan.
Dalam Dramaturgi
terdiri dari Front stage (panggung depan) dan Back Stage (panggung
belakang). Front mencakup, setting, personal front (penampilan diri),
expressive equipment (peralatan untuk mengekspresikan diri). Sedangkan bagian
belakang adalah the self, yaitu
semua kegiatan yang tersembunyi untuk melengkapi keberhasilan acting atau
penampilan diri yang ada pada Front.
·
Setting : Latar
untuk penampilan (performance) meliputi pemandangan (scenery), alat peraga
(props), dan lokasi dimana interaksi terjadi. Latar/setting yang berbeda akan
memiliki penonton/pendengar yang berbeda pula dan akan memerlukan aktor untuk
mengubah penampilannya untuk setiap latar/setting.
·
Appearance : penampilan
diri berfungsi untuk menggambarkan kepada penonton status sosial pemain
tersebut. Penampilan juga mengatakan kepada kita peran sosial sementara seorang
individu, misalnya apakah ia bekerja (mengenakan seragam), rekreasi informal,
atau kegiatan sosial formal. Disini, alat peraga (expressive equipment) atau
pakaian berfungsi untuk mengkomunikasikan jenis kelamin (misalnya seorang pria
mengenakan kemeja, celana, dan sepatu pantofel), status (misalnya seorang
polisi akan mengenakan seragam polisi), pekerjaan, usia, dan komitmen pribadi.
·
Manner:
Manner/cara mengacu pada bagaimana individu memainkan peran dan fungsi untuk
memperingatkan penonton tentang bagaimana pemain akan bertindak (misalnya,
dominan, agresif, mau menerima/reseptif, dll).
·
Front : adalah
bagian dari performance individu yang berfungsi untuk mendefinisikan situasi
bagi pengamat atau penonton. Sebuah front sosial juga dapat dianggap sebagai
sebuah naskah. Skenario tertentu memiliki skrip sosial yang menyarankan
bagaimana actor harus bersikap atau berinteraksi dalam situasi tersebut.
Contoh :
Seseorang yang
sedang mendekati wanita/pria yang ia sukai pasti akan berperilaku sebaik
mungkin dan menyembunyikan sikap negatifnya ketika berada di dekat wanita itu
agar mendapat kesan yang baik pula dari wanita yang ia suka.
Daftar Pustaka :
Website
1. Sexism. (n.d.). Wikipedia. Retrieved , from http://en.wikipedia.org/wiki/Sexism (diambil dan disarikan pada tanggal 17 April 2014 dari Wikipedia)
2. Fauzi, I. (n.d.). SEKSISME BAHASA DALAM PERSPEKTIF GENDER*. . Retrieved , from http://iwanfauzi.wordpress.com/2008/10/12/seksisme-bahasa-dalam-perspektif-gender/(diambil dan disarikan pada tanggal 17 April 2014 dari Wordpress)
3. Pengertian etnografi dan etnologi. (n.d.). blog ilmu sosial. Retrieved , from http://sosialsosial-ips1.blogspot.com/2011/10/pengertian-etnografi-dan-etnologi.html (diambil dan disarikan pada tanggal 17 April 2014 dari Blogspot)
4. Ahira, A. (n.d.). Diskriminasi Gender, Contoh Diskriminasi di Tempat Kerja. . Retrieved , from http://www.anneahira.com/contoh-diskriminasi.html (diambil dan disarikan pada tanggal 17 April 2014 dari anneahira.com)
5. TEORI ANTROPOLOGI: Pengertian Etnografi. (n.d.). . Retrieved , from http://teoriantropologi.blogspot.com/2011/02/pengertian-etnografi.html (diambil dan disarikan pada tanggal 17 April 2014 dari Blogspot)
6. Etnografi. (n.d.). - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Retrieved , from http://id.wikipedia.org/wiki/Etnografi (diambil dan disarikan pada tanggal 17 April 2014 dari Wikipedia)
7. Syncretism. (n.d.). Wikipedia. Retrieved , from http://en.wikipedia.org/wiki/Syncretism (diambil dan disarikan pada tanggal 17 April 2014 dari Wikipedia)
8. Sinkretisme Aliran dan Agama. (n.d.). . Retrieved , from http://theologyfaculty.blogspot.com/2012/05/sinkretisme-aliran-dan-agama.html (diambil dan disarikan pada tanggal 17 April 2014 dari Blogspot)
9. Jenis-jenis Pengalaman Bermain yang Perlu diperhatikan Pengembang Game. (n.d.). . Retrieved , from http://blog.gamedevid.org/?p=487 (diambil dan disarikan pada tanggal 17 April 2014 dari gamedevid.org)
10. Yunani Kuno/Filsafat/Arete. (n.d.). - Wikibuku bahasa Indonesia. Retrieved , from http://id.wikibooks.org/wiki/Yunani_Kuno/Filsafat/Arete (diambil dan disarikan pada tanggal 17 April 2014 dari Wikibooks)
11. Pengertian kota. (n.d.). blog belajar pintar. Retrieved , from http://blogbelajar-pintar.blogspot.com/2013/02/pengertian-kota.html (diambil dan disarikan pada tanggal 17 April 2014 dari Blogspot)
12. George Herbert Mead. (n.d.). Sociology. Retrieved , from http://sociology.about.com/od/Profiles/p/George-Herbert-Mead.html (diambil dan disarikan pada tanggal 17 April 2014 dari sociology.about.com)
13. The Presentation of Self in Everyday Life. (n.d.). Sociology. Retrieved , from http://sociology.about.com/od/Works/a/Presentation-Of-Self-Everyday-Life.html (diambil dan disarikan pada tanggal 17 April 2014 dari sociology.about.com)
14. BIOGRAFI ERVING GOFFMAN DAN TEORI DRAMATURGI. (n.d.). BERBAGI ILMU. Retrieved , from http://fahri09.blogspot.com/2013/10/biografi-erving-goffman-dan-teori.html (diambil dan disarikan pada tanggal 17 April 2014 dari Blogspot)
15. pengantar sosiologi: BAB 6 SOSIALISASI. (n.d.). . Retrieved , from http://pengantar-sosiologi.blogspot.com/2009/04/bab-6-sosialisasi.html (diambil dan disarikan pada tanggal 17 April 2014 dari Blogspot)
16. Teori Dramaturgi Erving Goffman. (n.d.). Prista Fantasia. Retrieved , from http://pristality.com/2011/11/29/teori-dramaturgi-erving-goffman/ (diambil dan disarikan pada tanggal 17 April 2014 dari pristality)
Buku
17. Driyarkara, SJ., P. D. (1989). FILSAFAT MANUSIA. Yogyakarta: KANISIUS. (diambil pada tanggal 17 April 2014)
18. SOSIOLOGI Untuk SMA/MA. (). Surakarta: PT. PRATAMA MITRA AKSARA. (diambil pada tanggal 17 April 2014)
Sumber Gambar :
1. https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjua-ZUM1RPPCrLFQ3oqpiOnmBhMvlEt1eZx_Mo_5FORnYkuRO-eyqOvVEDvUWSRgBX2QmhXOTARTQIzg8gIFrTy1TQPAxL0oObLu2xpmWHSCt8NK8rKNHlMokPpdRN23q34FWkJXv4KAM/s1600/riwayat+penyakit+keluarga.jpg (diunduh pada tanggal 17 April 2014 dari Blogspot)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar