Music Player

Minggu, 20 April 2014

Human Socialities: Socialization, Social Interaction, and Social Mobility

SOSIALISASI

Pengertian Sosialisasi

Definisi sosialisasi secara sempit : suatu proses dimana warga masyarakat mempelajari kebudayaannya, belajar mengendalikan diri serta mempelajari peranan-peranan dalam masyarakat.
Definisi sosialisasi secara luas : suatu proses dimana warga masyarakat di didik untuk mengenal, memahami, mentaati dan menghargai norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.

Menurut para ahli :
  • Peter Berger adalah proses melalui mana seorang anak belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat.
  • Soerjono Soekanto : sosialisasi adalah proses sosial tempat seorang individu mendapatkan  pembentukan sikap untuk berperilaku yang sesuai dengan perilaku orang-orang di sekitarnya.
  • Broom & Selznic : sosialisasi adalah proses membangun atau menanamkan nilai-nilai kelompok pada diri seseorang.
  • Horton & Hunt : sosialisasi adalah proses dimana seseorang menginternalisasikan norma-norma kelompok tempat ia hidup sehingga berkembang menjadi satu pribadi yang unik.
  • Koentjaraningrat : sosialisasi adalah seluruh proses di mana seorang individu sejak masa kanak-kanak sampai dewasa, berkembang, berhubungan, mengenal, dan menyesuaikan diri dengan individu-individu lain yang hidup dalam masyarakat sekitarnya. 
  • Robert M.Z. Lawang : sosialisasi adalah proses mempelajari norma, nilai, peran, dan semua persyaratan lainnya yang diperlukan untuk memungkinkan partisipasi yang efektif dalam kehidupan sosial.
THE ROLE OF SOCIALIZATION
- Interaksi hereditas dan lingkungan membentuk perkembangan manusia. 

   Studi Kembar Identik
  •  Tes intelegensi menunjukkan skor yang sama ketika kembar dibesarkan secara terpisah dalam pengaturan sosial yang kira-kira sama.
  • Tes intelegensi menunjukkan nilai yang sangat berbeda ketika para kembar dibesarkan dalam pengaturan sosial yang secara dramatis sangat berbeda.
   Kasus Isabelle dan Genie :
  • Menekankan pentingnya pengalaman sosialisasi awal bagi anak-ana.
  • Pengalaman sosialisasi awal dalam lingkungan yang normal adalah penting.
   Studi Primata
  • Harlow menunjukkan bahwa isolasi memiliki efek berbahaya pada monyet.
 THE SELF AND SOCIALIZATION
 - Self : identitas yang berbeda yang membedakan satu individu dengan yang lainnya. 
 - Cooley : Looking-Glass Self
  • Kita belajar siapa kita dengan berinteraksi dengan manusia lain.
  • Pandangan kita terhadap diri sendiri datang dari kontemplasi kualitas pribadi dan kesan kita tentang bagaimana orang lain memandang kita.
  • Diri adalah produk dari interaksi sosial dengan orang lain.
Sociological Approaches to the Self

- Mead : Stages of the Self
  • Preparatory Stage : Anak-anak mengimitasi orang-orang sekitar mereka. Tahap ini merupakan tahap awal sosialisasi yang dilakukan oleh manusia. 
  • Play Stage : Anak-anak mengembangkan kemampuan dalam berkomunikasi melalui simbol* dan pengambilan peran (role taking)*. Pada tahap ini anak mulai mengenal "significant other" yaitu orang-orang di sekitarnya yang di anggap penting bagi pertumbuhan dan pembentukan diri, misalnya ayah dan ibu yang sering berinteraksi dengannya.
  • Game Stage : Anak-anak yang berusia sekitar 8 atau 9 mempertimbangkan beberapa tugas yang sebenarnya dan hubungan simultan. Pada tahap ini peniruan yang dilakukan mulai berkurang digantikan oleh peranan yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuan menempatkan dirinya pada posisi orang lain mulai meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara berkelompok.
  • Generalized Others : Pada tahap ini manusia/seseorang disebut sebagai manusia dewasa. Dia bukan hanya dapat menempatkan dirinya pada posisi orang lain, tetapi juga dapat bertenggang rasa dengan masyarakat secara luas. Dalam tahap ini manusia telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya.
      Simbol : gestur, objek, dan bahasa yang membentuk dasar komunikasi manusia
      Role taking : proses mental yang mengasumsi perspektif orang lain.
      Generalized others : sikap, sudut pandang, dan harapan masyarakat secara keseluruhan yang anak-anak perhitungkan.

- Goffman : Presentation of the Self
  • Impression Management : individu belajar untuk mengarahkan presentasi diri untuk menciptakan penampilan yang berbeda/khas dan memuaskan audiens/penonton tertentu.
  • Face-work : harus mempertahankan citra diri yang tepat untuk melanjutkan interaksi sosial.
PSYCHOLOGICAL APPROACHES TO THE SELF

- Freud
  • Diri adalah produk sosial, bagaimanapun, naluri impulsif (kata hati) alami pada konflik tetap dengan keterbatasan sosial.
  • Kepribadian dipengaruhi oleh orang lain (khususnya oleh salah satu orangtua)
 - Piaget
  • Piaget menekankan tahap proses manusia melalui perkembangan diri.
  • Teori perkembangan kognitif diidentifikasikan dalam 4 tahap proses perkembangan berpikir anak. Adapaun teori perkembangan kognitif Piaget adalah sebagai berikut :
         a. Intelegensi sensorimotor : terjadi pada anak usia 0-2 tahun. 
         b. Representasi pra-operasional : terjadi antara usia 2-7 tahun.
         c. Operasi konkret : terjadi pada usia 7-11 tahun.
         d. Operasi formal : terjadi antara 11-15 tahun.
  • Interaksi sosial adalah kunci perkembangan. 

THE LIFE COURSE
- Rites of Passage : Sarana mendramatisir dan memvalidasi (pengesahan) perubahan status seseorang.
- Upacara menandakan tahap perkembangan dalam life course.
- Pendekatan Life-course : Melihat secara dekat pada faktor sosial yang mempengaruhi orang sepanjang hidup mereka

Tabel 1.1 Theoritical Approaches to Development of the Self 
Tabel 1.2 Milestones in the Transition to Adulthood
 

ANTICIPATORY SOCIALIZATION AND RESOCIALIZATION
  • Anticipatory Socialization : proses sosialisasi dimana seseorang "melatih lagi" pekerjaan masa depan dan hubungan sosial.
  • Resocialization : proses membuang pola perilaku sebelumnya dan menerima pola yang baru sebagai transisi dalam kehidupan seseorang.
  • Total Institution : Institusi- penjara, militer, rumah sakit jiwa, atau biara- yang mengatur semua aspek kehidupan seseorang di bawah otoritas/kewenangan tunggal.
- Upacara penurunan (degradation ceremony) : ritual dimana individu menjadi sekunder dan lebih memilih tidak terlihat pada lingkungan sosial yang suka menguasai.

AGENTS OF SOCIALIZATION

KELUARGA
- Peran keluarga dalam mensosialisasikan anak tidak bisa berlebihan. Adapun peran orangtua dalam agen sosialisasi keluarga adalah :
a. Menanamkan kedisiplinan dan ketertiban pola hidup sehingga terbentuk pola perilaku, watak, dan kepribadian anak.
b. Memberikan pengawasan dan pengendalian yang wajar sehingga anak tidak merasa tertekan jiwanya.
c. Mendorong dan mengajarkan agar anak dapat membedakan antara perilaku benar dan salah, baik dan buruk, pantas dan pantang, dsb.
- Pengaruh budaya
- Dampak ras dan jenis kelamin 
*Peran gender : harapan mengenai perilaku yang tepat, sikap dan kegiatan pria dan wanita.
 
SEKOLAH
Lingkungan sekolah merupakan sebuah sarana yang diselenggarakan pendidikan formal bagi anak didik guna memperoleh bekal kelak di kemudian hari setelah dirinya tidak lagi tergantung pada orangtuanya, Disekolah, anak akan terikat di dalam sebuah lingkungan yang serba formal dan sarat dengan segala aturan-aturan mutlak yang formal dan baku yang sudah dilengkapi dengan tuntutan sanksi tertentu. Dilingkungan sekolah inilah seseorang anak mulai dikenalkan dan dibimbing untuk menjalankan norma dan nilai yang berlaku di dalam masyarakat. Fungsi dan peran sekolah dalam bersosialisasi :
a. Mengajarkan anak tentang norma dan adat dalam masyarakat yang lebih luas.
b. Secara tradisional, anak-anak disosialisasikan peran gender konvensional
c. Sebagai sarana pematangan kepribadian
d. Sebagai sarana pengembangan potensi demi pemenuhan kebutuhan pribadi dan pengembangan masyarakat.

KELOMPOK BERMAIN (PEER GROUP)
Kelompok bermain bagi anak-anak adalah teman, tetangga, saudara dan kerabat. Kelompok bermain akan berkembang sesuai dengan luasnya pergaulan seorang anak. Pada usia remaja kelompok bermain sudah merupakan pola persahabatan yang melibatkan banyak orang yang slaing bergaul dan relatif akrab satu sama lain. Seiring anak tumbuh dewasa, kelompok bermain semakin mengasumsikan peran significant other -nya Mead.

MEDIA MASSA DAN TEKNOLOGI
       Media massa terdiri dari media cetak dan media elektronik. Keduanya merupakan alat komunikasi yang dapat menjangkau masyarakat luas. Informasi yang disajikan oleh media massa dapat mempengaruhi pola perilaku masyarakat, baik pola perilaku yang menguntungkan masyarakat maupun pola perilaku yang merugikan atau membahayakan masyarakat.
       Penayangan film keras di televisi, penampilan gambar sadis di media cetak, dan penyiaran propaganda dan provokasi melalui radio dapat membentuk kepribadian pemirsa, pembaca, dan pendengar menjadi keras dan kasar. 

Teknologi mensosialisasikan orangtua ke multitasking sebagai norma sosial.

*47% dari orangtua melaporkan setidaknya satu anak memiliki satu televisi dalam kamar tidurnya.
LINGKUNGAN KERJA (WORKPLACE)
     Lingkungan kerja dapat membentuk kepribadian. Seseorang yang bekerja dalam sebuah lingkungan kerja tertentu niscaya akan memiliki endapan-endapan pengalaman yang mengkristal dan kemudian muncul sebagai sebuah bentuk pola perilaku sehari-hari yang kemudian akan berkembang menjadi kepribadian yang akan sulit sekali berubah.

     Belajar untuk berperilaku dengan tepat dalam pengaturan kerja adalah aspek fundamental dari sosialisasi manusia. Sosialisasi dalam dunia kerja melibatkan 4 fase, yaitu :
  • Pilihan karir (career choice)
  • Sosialisasi antisipatif (anticipatory socialization)
  • Conditioning
  • Komitmen berkelanjutan (continous commitment)
RELIGION AND STATE
     Pemerintah dan agama yang terorganisasi mempengaruhi perjalanan hidup dengan memunculkan kembali Rites of passage.

SOCIAL POLICY AND SOCIALIZATION

CHILD CARE AROUND THE WORLD
Pandangan Sosiologis
  • Studi menilai kualitas pelayanan anak di luar rumah mencerminkan analisis tingkat mikro yang disukai oleh interactionists.
  • Fungsionalis meneliti penitipan anak dari perspektif  analisis tingkat makro pada keluarga sebagai lembaga sosial.
  • Perspektif konflik mencatat biaya penitipan anak merupakan beban yang sangat serius bagi keluarga kelas bawah.
  • Perspektif feminis menimbulkan pertanyaan tentang status rendah dan upah pekerja penitipan anak.
Policy Initiatives (Inisiatif Kebijakan)
  • Kebijakan mengenai perawatan anak di luar rumah bervariasi di seluruh dunia.            
  • Ketika pembuat kebijakan memutuskan bahwa perawatan anak yang diinginkan, mereka harus menentukan sejauh mana pembayar pajak harus mensubsidi. 
SOCIAL INTERACTION AND REALITY 
- Kemampuan untuk mendefinisikan realita sosial merefleksikan kekuatan suatu kelompok dalam masyarakat
- Anggota kelompok bawahan menantang definisi tradisional dan mulai melihat dan mengalami realitas dengan cara baru.
Figure 1.1 Status Sosial

ELEMENTS OF SOCIAL STRUCTURE
Struktur sosial pada umumnya memiliki 4 elemen yaitu sebagai berikut :

STATUS
Status mengacu pada salah satu posisi yang didefinisikan secara sosial dalam kelompok besar atau masyarakat. Seseorang menduduki lebih dari satu status secara bersamaan.

Macam-macam Status
  • Ascribed Status : status sosial yang diperoleh dengan sendirinya atau otomatis akan didapatkan karena faktor keturunan. 
  • Achieved Status : status yang diperoleh melalui usaha yang disengaja terlebih dahulu. Untuk memperoleh status ini harus melalui perjuangan yang panjang dengan memerlukan pengorbanan dan lebih bersifat terbukan bagi siapa saja.
  • Master Status/ Assigned Status : status yang diberikan oleh masyarakat sebagai tanda penghargaan atas jasanya. Pada dasarnya, status yang diperoleh adalah akibat dari status yang diperolehnya terlebih dahulu.
SOCIAL ROLES
Merupakan seperangkat harapan terhadap seseorang yang menempati suatu posisi atau status sosial tertentu. Konflik sosial terjadi ketika harapan tidak kompatibel timbul dari dua atau lebih posisi sosial yang diselenggarakan oleh orang yang sama. Tekanan peran (role strain) adalah kesulitan yang muncul ketika posisi sosial yang sama memaksakan tuntutan yang saling bertentangan dan harapan. Role exit adalah proses pelepasan dari peran yang merupakan pusat identitas seseorang untuk membangun peran baru.
GROUPS
Merupakan sekelompok orang yang memiliki norma-norma, nilai-nilai dan harapan yang sama serta secara sadar dan teratur saling berinteraksi.

SOCIAL NETWORKS AND TECHNOLOGY
  • Social networks (jaringan sosial) adalah serangkaian hubungan sosial yang menghubungkan orang secara langsung kepada orang lain, dan secara tidak langsung menghubungkan dia lebih banyak orang.
  • Networking : keterlibatan dalam jaringan sosial; keterampilan berharga ketika mencari pekerjaan.
SOCIAL INSTITUTIONS
Merupakan kumpulan norma-norma yang berkisar pada pemenuhan suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan masyarakat.


SOCIAL STRUCTURE IN GLOBAL PERSPECTIVE

DURKHEIM'S MECHANICAL AND ORGANIC SOLIDARITY
  • Mechanical Solidarity: mengacu pada kesadaran kolektif yang menekankan solidaritas kelompok, menyiratkan bahwa semua individu melakukan tugas yang sama.
  • Organic Solidarity : mengacu pada kesadaran kolektif yang bergantung pada kebutuhan anggota masyarakat yang dimiliki satu sama lain.
TONNIE'S GEMEINSCHAFT AND GESELLSCHAFT

 Tabel 1.3 Perbandingan Gemeinschaft dan Gesellschaft
  • Gemeinschaft atau Paguyuban : komunitas kecil dimana anggotanya memiliki latar belakang dan pengalaman hidup yang hampir sama.
  • Gesellschaft atau Patembayan : komunitas besar dimana anggotanya adalah orang asing/tidak saling mengenal dan merasa memiliki sedikit kesamaan dengan anggota lainnya. 
 
LENSKI'S SOCIOCULTURAL EVOLUTION APPROACH
- Melihat manusia masyarakat (human societies) sebagai yang mengalami perubahan berdasarkan pola yang dominan- sociocultural evolution. 
- Teknologi : "Informasi budaya tentang bagaimana cara menggunakan sumber daya material lingkungan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia". (Nolan dan Lenski 2004:366)

Lewat kajiannya atas pengaruh teknologi atas evolusi sosial budaya, Lenski membagi masyarakat ke dalam lima kategori, yang terdiri atas:
1. Hunting and Gathering Society (masyarakat pemburu dan peramu) : Masyarakat pemburu dan peramu adalah bentuk masyarakat paling sederhana. Kegiatan mereka umumnya sekadar berburu hewan (memburu) serta mengumpulkan hasil tanaman nonbudidaya dengan teknologi berupa peralatan sederhana (meramu). Dalam aktivitasnya, masyarakat pemburu dan peramu bergantung pada keluarga. Ketergantungan berkisar pada distribusi makanan, perlindungan anggota, dan sosialisasi budaya. Perempuan biasanya berkegiatan meramu, sementara laki-laki memburu hewan.
2. Horticultural Societies : Masyarakat hortikultural menerapkan teknologi peralatan tangan untuk mengkoleksi hasil pertanian. Masyarakat pastoral menerapkan teknologi domestikasi hewan. Masyarakat hortikultural dan pastoral masih dapat ditemukan di wilayah Asia, Amerika Selatan, dan Afrika.  
3. Agrarian Societies : Masyarakat agraris dicirikan kegiatan cocok tanam berskala besar. Cocok tanam skala besar dimungkinkan akibat ditemukannya teknologi pembantu produksi manusia, semisal tenaga hewan (sapi untuk menarik bajak, kuda untuk menarik pedati). Masyarakat ini juga ditengarai telah menemukan teknologi irigasi, teknik baca tulis, dan penggunaan peralatan yang terbuat dari logam. Lewat bantuan bajak, teknik irigasi, dan peralatan logam, masyarakat agraris dapat menetap di suatu wilayah, tidak perlu lagi berpindah layaknya masyarakat hortikultural. Mereka mampu melakukan refertilization tanah garapan. Di dalam masyarakat agraris, jaringan perdagangan tumbuh lebih pesat, dan uang mulai digunakan sebagai alat tukar.
4. Industrial Societies : Masyarakat industrial adalah masyarakat dengan ciri utama produksi barang – makanan, pakaian, bahan bangunan – dengan bantuan teknologi mesin yang digerakkan sumberdaya energi non hewani (sumber daya baru). Penggunaan energi hewan yang marak di tahap masyarakat agraris berkurang penggunaannya. Teknologi mesin yang operasinya didukung sumber daya energi baru (bahan bakar fosil), membuat proses produksi jauh lebih cepat dengan hasil jauh lebih banyak ketimbang yang bisa dilakukan masyarakat sebelumnya. Material-surplus dalam masyarakat ini terjadi berkali-kali lipat.
5. Postindustrial and Postmodern Societies : Masyarakat posindustrial dicirikan kegiatan produksi untuk menghasilkan informasi yang dimungkinkan oleh adanya teknologi komputer. Jika masyarakat industri kegiatannya terpusat pada pabrik dan mesin penghasil barang material, maka masyarakat posindustri fokus pada pengelolaan dan manipulasi informasi, yang produksinya bergantung pada komputer dan peralatan elektronik lain. Teknologi utamanya digunakan untuk memproduksi, memproses, menyimpan, dan menerapkan informasi.

Tabel 1.4 Tahap Evolusi Sosiokultural

STRATIFICATION AND SOCIAL MOBILITY IN THE UNITED STATES
SYSTEM OF STRATIFICATION
  1. Ascribed Status : posisi sosial yang diberikan ke seseorang tanpa memperhatikan karakteristik unik atau bakat orang tersebut.
  2. Achieved Status : posisi sosial yang dicapai oleh seseorang melalui upaya sendiri.
  3. Slavery (perbudakan): bentuk paling ekstrim dari kesenjangan sosial yang sah.
  4. Castes (Kasta) : sistem pangkat turun-menurun, biasanya ditentukan secara agama, yang cenderung tetap dan tidak bergerak. Sistem kasta mempunyai ciri-ciri : keanggotaan berdasar keturunan, keunggulan yang diwariskan berlaku seumur hidup, perkawinan endogami, hubungan dengan kelompok sosial lain terbatas, penyesuaian diri ketat pada norma-norma kasta, diikat oleh kedudukan yang sudah ditetapkan secara tradisional, prestise kasta dijaga, kasta yang lebih rendah dikendalikan oleh kasta yang lebih tinggi.
  5. Estate System : berkaitan dengan masyarakat feodal pada abad pertengahan. Biasanya berdasarkan kepemilikan tanah, raja, bangsawan, ksatria dan petani.
  6. Social Classes (kelas sosial) : Kedudukan sosial yang berdasarkan terutama pada posisi ekonomi dimana karakteristik yang dicapai dapat mempengaruhi mobilitas sosial. Rossides (1997) menggunakan 5 kelas model untuk mendeskripsikan sistem kelas Amerika Serikat : Upper class, Upper-middle class, Lower-middle class, Working class, Lower class. 

Daftar Pustaka
Sumber Utama :
1. Slide Binus Maya Materi Human Socialities: Socialization, Social Interaction, and Social Mobility

Buku :
1. Sarwono, S. W. (2002). Cabang-cabang Psikologi Sebagai Perkembangan dari Fungsionalisme. Berkenalan dengan aliran-aliran dan tokoh-tokoh psikologi. Jakarta: Bulan Bintang. (dikutip pada tanggal 20 April 2014)
2. Sosiologi untuk sma/ma. Surakarta: PT. PRATAMA MITRA AKSARA. (dikutip pada tanggal 20 April 2014)
 
Website :
1. http://edoernovan.wordpress.com/bahan-ajar/sosiologi/stratifikasi-sosial/ (diambil dan disarikan dari Wordpress pada tanggal 20 April 2014)
2. http://infosos.wordpress.com/kelas-xi-ips/struktur-sosial/ (diambil dan disarikan dari Wordpress pada tanggal 20 April 2014)
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Gemeinschaft_dan_Gesellschaft (diambil dan disarikan dari Wikipedia pada tanggal 20 April 2014)
4. http://setabasri01.blogspot.com/2012/04/proses-pembentukan-masyarakat-dan.html (diambil dan disarikan dari Blogspot pada tanggal 20 April 2014)
5. http://www.siswapedia.com/status-sosial/ (diambil dan disarikan dari Siswapedia pada tanggal 20 April 2014)
 
Sumber Gambar :
1. Slide Binus Maya Materi Human Socialities: Socialization, Social Interaction, and Social Mobility (diunduh pada tanggal 20 April 2014)

     
     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar